minyak sari kutuk, suplemen pemulihan alami, obat lemas dan lesu, penambah nafsu makan herbal, pemulih habis kerja, minyak ikan kutuk asli
Setelah seharian bekerja keras atau menjalani masa sakit, tubuh sering kali memberikan sinyal kelelahan: mulai dari lemas, letih, lesu, hingga hilangnya nafsu makan. Ini bukan sekadar rasa capek biasa—tubuh sedang berteriak minta diperbaiki dari dalam. Untuk itulah hadir Minyak Sari Kutuk, solusi alami yang diambil dari khasiat ikan kutuk (ikan gabus) yang terkenal sebagai pemulih luka dan penambah stamina secara tradisional.
Minyak Sari Kutuk adalah suplemen herbal cair hasil ekstraksi murni dari ikan kutuk (Channa striata), diproses higienis dan modern tanpa bahan kimia. Produk ini dikenal sebagai sumber albumin alami, protein penting untuk pemulihan sel-sel tubuh.
🧬 Membantu Pemulihan Pasca Sakit Meningkatkan regenerasi sel dan mempercepat proses pemulihan pasca demam, infeksi, atau pasca operasi.
💪
Mengembalikan Stamina Tubuh Ideal untuk Anda yang bekerja keras seharian—membantu tubuh bangkit dari rasa lelah dan malas. 🍽️
Meningkatkan Nafsu Makan Sangat efektif untuk orang yang kehilangan selera makan karena kelelahan atau kondisi medis. ⚖️
Mendukung Perbaikan Nutrisi Harian Albumin dan asam amino dalam ikan kutuk membantu tubuh menyerap gizi lebih optimal. ❤️
Aman dan Alami Tanpa efek samping kimia, aman dikonsumsi jangka panjang untuk anak-anak hingga orang tua. Orang dewasa yang sering kelelahan
Pasien pasca sakit, demam, atau operasi
Lansia dengan daya tahan tubuh menurun
Anak-anak yang susah makan
Pekerja keras dan pelaku aktivitas fisik berat
✅
100% Ekstrak Ikan Kutuk ✅
Diproses tanpa bahan pengawet ✅
Daya serap tinggi & cepat bereaksi ✅
Aman dikonsumsi jangka panjang ✅
Produk lokal berkualitas “Setelah sakit tipes, badan saya lemas terus. Alhamdulillah setelah rutin konsumsi Minyak Sari Kutuk, energi saya balik dan nafsu makan juga meningkat.” — Budi, 37 thn – Surabaya
“Saya sering nggak sempat makan karena kerja. Pakai ini tiap malam, badan terasa lebih enteng dan nggak gampang masuk angin.” — Ani, 28 thn – Semarang